Langsung ke konten utama

Jurnal Eksplorasi Pulau Rambut ― Hari Kedua

Hari ini Aku terbangun karena alarm pada pukul 04:40. Setelah itu rasanya aku nggak langsung bangun deh, sempet tidur lagi. Pas bangun lagi aku langsung shalat. Setelah shalat, aku ganti baju pakai baju yang kemarin, karena mau susur pantai. Kurang lebih jam enam, kami semua sarapan.
Setelah selesai sarapan kami segera menuju dermaga untuk naik kapal ke Pulau Rambut lagi. Sampai di Pulau Rambut, kami diminta mengumpulkan sampah. Masing-masing kelompok diberi jenis sampah yang harus dikumpulkan. Aku, kak Pia, dan Nisa kebagian ngumpulin kaca. Tapi beberapa waktu kemudian, kami juga diminta mengumpulkan sampah plastik lain-lain (semisal mainan anak, botol bekas obat, dan lain sebagainya).


sampahnya banyak banget :(
Kami asyik mengumpulkan sampah, ternyata sampah di Pulau Rambut banyak sekali dan sangat beragam! Ada tas, bekas botol obat, pulpen, dan masih banyak yang lain. Bahkan katanya TV juga ada. Melihat begitu banyak sampah di Pulau Rambut, –yang bahkan tidak dihuni oleh manusia― rasanya bikin sedih, kita buang sampah selama ini, tapi udah dibuang, kemana perginya kan nggak tahu juga. Jangan-jangan salah satu sampahku ada yang di Pulau Rambut juga? Hiiy.Yang bikin aku bingung, ternyata sampah sendal banyak banget. Kelompok yang ngumpulin sendal bahkan dapet sampai tiga karung penuh! Itu pun masih banyak yang tersisa. Memang orang buang sendal segitu seringnya ya?
aku lupa ini lagi lihat apa
Setelah selesai mengumpulkan sampah, kami membahas sampah-sampah yang ditemukan bersama kak Shanty dan kak Yuki. Setelah itu kami diminta berbaris dan langsung mulai susur pantai.
Di jalan selama susur pantai, aku melihat banyak hal baru. Seperti anggur laut yang bisa dijadikan
lalapan, bulu babi yang warnanya beda dari yang biasa, bintang laut yang mirip kaki seribu, timun laut, biawak... Pokoknya banyak deh. Aku juga melihat banyak burung yang terbang keluar dari Pulau Rambut. Banyak sarang burung yang aku lihat juga.
Setelah mengelilingi satu pulau, kami kembali bertemu dermaga. Kami juga diizinkan untuk main air. Awalnya aku nggak begitu tertarik main air, karena males bawa baju basah. Tapi katanya kami juga diperbolehkan untuk lompat dari jembatan (?) entahlah. Tapi lompatnya harus pakai sepatu boots juga, kan berat yak, ujung-ujungnya aku hanya basahin baju aja.
Ternyata ada seorang teman kami yang kena bulu babi, ekspresinya memelas banget, aku penasaran sesakit apa kena bulu babi itu. Makanya kutanya. Tiba-tiba dia teriak karena kutanya terus. Maafkan yaa.
Cukup lama kami bermain air. Akhirnya kapal datang dan kami langsung balik ke Pulau Untung Jawa.
Kami diberi waktu istirahat sampai jam 3, karena setelahnya akan ada eksplorasi Pulau Untung Jawa. Aku langsung mandi, sedangkan yang lain makan. Selesai mandi, aku menyusul teman-teman yang sudah makan duluan. Disana aku disambut dengan banyak kucing yang memang rutin mengganggu kami makan.
nulis jurnal bareng
Selesai makan, aku mengepel teras mess karena kotor banget bekas sepatu boots. Terus aku nulis jurnal bareng yang lain.
Kurang lebih jam empat, kami mulai jalan-jalan di Pulau Untung Jawa. Kami menuju RPTRA, dari situ anak-anak perempuan dibolehin keliling sendiri. Kami hanya keliling nggak tahu kemana,
Di RPTRA 
tadinya mau ke TPU, tapi ada bapak-bapak yang ngasih tahu jalan ke hutan mangrove, jadinya ke mangrove deh. Di Laguna Mangrove, kami ketemu sama biawak. Biawaknya menurutku lebih besar dibanding yang ditemukan di Pulau Rambut. Jalannya juga santai banget, aku jadi ngeri sendiri.
Lalu aku, Innes, dan kak Pia lanjut belok-belok ke jalan lain. Sedangkan kak Rye, kak Ifa, dan Nisa milih jalan yang balik lagi.
Kami bener-bener ngacak jalan kemana. Ditengah jalan, ada ibu-ibu yang ngedorong gerobak, beliau jualan makanan ringan gitu. Aku yang sudah-sangat-amat kelaparan -tapi boong― jadinya aku beli bola ubi dari si ibu. Isinya adonan ubi dengan parutan kelapa yang gurih –ini kenapa jadi iklan― ya itu pokoknya. Aku kenyang.
Setelah itu aku menyempatkan untuk bertanya kepada salah satu warga. Aku borong semua pertanyaanku. Alhamdulillah ada yang nggak kejawab.
Kami ketemu lagi sama kak Rye dkk. di warung (?) roti bakar, aku balik ke mess sendiri dan ngambil tempat bekel buat nempatin roti bakar mereka, sekalian ngadem dan ngambil minum juga.
Sampe di tempat roti bakar, aku akhirnya ketagihan dan ikut beli juga. Hanya dua kok. Selagi menunggu roti bakar selesai, pak Rudi (yang punya warung dan salah satu petugas di P. Rambut) bercerita kalau anaknya yang setingkat SMA sekolah di Tangerang. Karena di Pulau Untung Jawa, sekolah baru ada sampai tingkat SMP, jadi anak-anak yang sudah SMA ikutnya paket C (itu penjelasan yang didapat dari bu Dewi(?) saat kami masih di RPTRA). Tapi ada juga yang seperti anaknya pak Rudi tadi, sekolahnya di Tangerang.
Setelah itu kami balik ke mess bareng-bareng. Sisanya hanya ngobrol sampe aku tidur, karena kami sudah bebas jadwal sampe besok pulang!

Semoga yang baca nggak ruwet aamiin.
Tunggu tulisan hari terakhirnya!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kunjungan ke Ketua RT - Eksplorasi Online

Haii, lama nggak nulis disini... aku mau cerita sedikit pengalaman waktu wawancara ketua RT, dalam rangka memenuhi Tantangan 1 Eksplorasi Online yang diselenggarakan oleh Jaladwara, Garasi, dan Rumah inspirasi. disimak tulisannya yak <3

Berkunjung ke kantor kelurahan ― Eksplorasi Online

Yakk masih dalam rangka Eksplorasi lingkungan sekitar, sekarang pindah ke kelurahan! terus ke kecamatan, lanjut walikota, gubernur, presiden deeh... ditunggu semua tulisannya yaa (sip mulai ngawur)