Langsung ke konten utama

Jurnal Eksplorasi Pulau Rambut ― Hari pertama

Kali ini Amira mau ceritain pengalaman waktu ikut eksplorasi Pulau Rambut, mulai dari berangkat ke Jakarta, sampai balik lagi ke Bandung. Atau engga segitu lengkapnya juga sih, kelamaan nulis entar, hehe. Mungkin tulisannya bakal aku bagi jadi perhari aja, karena panjang banget kalau dijadiin satu postingan!
Pokoknya postingan ini bakalan panjang isinya, jadi siap siap aja bacanya yess! cekidot~

Aku bangun kurang lebih jam 03:10, terus langsung mandi dan beresin barang. Setelah itu aku dan Innes ngambil bekel dan berangkat bersama Kak Shanty dan kak Kaysan. Kami diantar naik mobil ke Stasiun Klender Baru untuk kemudian naik KRL.
Di Stasiun Klender Baru, aku shalat shubuh dulu, terus nunggu keretanya datang.
Saat kereta datang kami langsung naik. Kami naik sampai Stasiun Manggarai (kalau nggak salah). Terus ganti kereta lagi, aku lupa dimana aja. Sampai di Stasiun Tanggerang, aku bertemu peserta lain beserta orang tuanya. Sebelumnya aku juga ketemu Kak Yuki, beliau berasal dari Bandung, juga salah satu pembimbing yang akan ikut eksplorasi.
Awalnya aku mau makan bekal karena belum sarapan, tapi nggak jadi. Pas beneran mau makan, aku sama Innes keburu dipanggil buat kumpul.
Kami semua berkenalan, menyebut nama masing-masing dan asal daerah. Selesai perkenalan, Kak Shanty menyampaikan beberapa hal. Sambil nunggu peserta yang masih belum datang, kami jalan duluan ke elf-nya.
Sebelum kami menuju elf!

Sepanjang perjalanan ke Tanjung Pasir, aku ngantuk banget, jadi ketiduran.
Di jalan, aku juga sempet lihat TPA, tapi setelah itu aku ketiduran lagi.
Sampai di Tanjung Pasir, kami turun dan ngambil barang.
Kami bertemu Kak Adi, beliau pengamat burung. Katanya Kak Adi hanya bakal nemenin hari itu doang, hari-hari selanjutnya enggak.
Kami mengulang perkenalan, karena ada peserta yang baru bergabung di Tanjung Pasir. Kalau nggak salah namanya Nadhif. Terus Kak Shanty dan Kak Adi juga menyampaikan beberapa hal lagi.
Setelah selesai penjelasannya, kami menunggu kapal untuk berangkat ke Pulau Untung Jawa. Kami menunggu kapal cukup lama, karena kapalnya sudah terlalu jauh diatas dari air, jadi susah diturunin.
Jadi aku makan dulu selagi nunggu kapalnya. Setelah beberapa saat menunggu. Akhirnya ganti kapal karena kapal yang tadinya mau kami pakai masih susah diturunin.
Kata Kak Shanty, kita bakalan belok-belok lihat burung dulu, jadi perjalanan ke P. Untung Jawa nya lebih lama, yang normalnya hanya 30 menit.
Perjalanan ke Pulau Untung Jawa
Kami akhirnya naik dan berangkaat! Di jalan, burung yang aku lihat ada Pecuk padi, Cikalang, dan Dara putih. Aku juga sempat memotret mereka. Tapi hasilnya goyang dan nggak jelas.
Selesai mengamati burung, kami lanjut perjalanan menuju P. Untung Jawa.
Sesampainya di Untung Jawa, kami turun dan langsung menuju ke Mess BKSDA yang akan kami tempati untuk bermalam. Sampai di mess, aku dan peserta yang lain menaruh tas dan langsung ikut Kak Shanty membersihkan lantai teras mess, karena lantainya sangat kotor dan berdebu.
Setelah 'acara kerja bakti' selesai, Kak Shanty membagi kamar untuk kami tempati.
Hasilnya, yang perempuan satu kamar bersama Kak Shanty, sedangkan yang laki-laki kebagian satu kamar berempat.
Pemandangan dari menara burung
Setelah itu kami beristirahat sejenak dan makan siang. Selesai waktu istirahat, kami menuju Pulau Rambut untuk pengamatan burung. Di Pulau Rambut, kami dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok satu akan menuju menara pengamatan terlebih dahulu (aku lupa apa sebutannya). Sedangkan kelompok dua menuju bird hide terlebih dulu.
Sebelumnya kami diberi materi (?) oleh Kak Yuki tentang cara menggambar kalau sedang perjalanan... Atau ya semacam itu.
Aku masuk kelompok satu, jadi kami menuju menara burung terlebih dahulu. Disana kami diminta mengamati dan menggambar burung-burung yang dilihat. Aku juga mencoba binokular untuk memerhatikan burung-burung yang jauh jaraknya. Setelah merasa cukup puas dengan pemandangan dan angin yang didapat dari menara, kami turun dan menuju bird hide untuk melakukan pengamatan selanjutnya.
Di bird hide aku lebih banyak mendapatkan burung yang bisa di gambar dari pada di menara. Aku juga melihat kelelawar, atau kalong. Tadinya kukira kalong itu hanya bahasa lain dari kelelawar, ternyata memang ada bedanya.
Keadaan di bird hide
Setelah merasa cukup, kami kembali ke tempat awal berkumpul. Setelah membahas burung-burung yang kami lihat, kami kembali ke Pulau Untung Jawa.
Setelah sampai di P. Untung Jawa, aku menuju mess bersama yang lain. Lalu mandi. Kami diberi waktu istirahat sepulangnya dari Pulau Rambut. Malamnya kami berdiskusi tentang pengalaman hari ini. Aku cukup senang dengan pengamatan di Pulau Rambut hari itu, paling asyik sih waktu di menara pengamatan. Karena banyak angin dan pemandangannya yang indah, walaupun burungnya nggak begitu kelihatan. Kalau di bird hide-nya aku senang karena bisa lihat burung lebih dekat dan jelas. Jenis burung yang paling aku ingat adalah bluwok, karena warna bulu dan postur tubuhnya yang cantik.
Setelah diskusi selesai, yang aku ingat hanya tidur.

Maafkan 'laporan' yang sepertinya kepanjangan dan mengandung banyak curhatan ini 🙏 ku doain semoga yang lihat nggak ruwet bacanya.
Ditunggu hari berikutnya ya! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kunjungan ke Ketua RT - Eksplorasi Online

Haii, lama nggak nulis disini... aku mau cerita sedikit pengalaman waktu wawancara ketua RT, dalam rangka memenuhi Tantangan 1 Eksplorasi Online yang diselenggarakan oleh Jaladwara, Garasi, dan Rumah inspirasi. disimak tulisannya yak <3

Berkunjung ke kantor kelurahan ― Eksplorasi Online

Yakk masih dalam rangka Eksplorasi lingkungan sekitar, sekarang pindah ke kelurahan! terus ke kecamatan, lanjut walikota, gubernur, presiden deeh... ditunggu semua tulisannya yaa (sip mulai ngawur)