H-1 Eksplorasi Pulau Rambut

Aku pengen cerita gimana pengalaman pertamaku naik kereta tanpa orang tua keluar kota, tapi karena kalau di gabung sama post yang lain kayaknya kepanjangan, jadi aku posting sendiri aja tulisan ini! 

H-1

Aku berangkat dari Stasiun Bandung menuju Stasiun Bekasi jam 11:30. Kereta yang Aku tumpangi adalah Argo Parahyangan, Aku berangkat bersama Innes yang juga akan mengikuti kegiatan Eksplorasi Pulau Rambut. Di kereta, kami hanya mengobrol dan makan, sisanya tidur (atau mungkin ngeleyep aja). Sampai di Stasiun Bekasi, Kami turun dan segera mencari pintu keluar. Setelah keluar, Aku dan Innes mencari alat untuk mengaktifkan e-money untuk menaiki KRL. Namun saat bagianku mencoba, alat itu tidak memberikan reaksi apa-apa, jadi akhirnya Aku membeli kartu single trip untuk naik KRL. Kartu single trip ini berguna untuk satu kali perjalanan, kalau mau dipakai lagi harus diisi ulang (?) terlebih dahulu (atau yaa, semacam itu) dan kartu itu juga nantinya harus dikembalikan lagi. 

Setelah membeli kartu single trip ini, Aku dan Innes segera masuk lagi ke St Bekasi untuk naik KRL ke St Buaran. Di dalam KRL, bangku-bangku sudah terisi penuh, bahkan banyak juga yang sudah mengambil posisi berdiri dalam kereta, jadi Aku dan Innes juga ikut berdiri. Bodohnya, kami nggak menaruh tasnya, hanya digendong sambil berdiri aja. Alhasil pundak kami sakit-sakit. Sepanjang perjalanan dari Stasiun Bekasi ke Buaran, Aku hanya menahan sakit di pundak karena tas yang cukup berat. 

Sampai di Buaran, Aku mengabari Kak Shanty bahwa kami sudah sampai (kami menginap semalam di rumah Kak Shanty). Akhirnya kami langsung menuju rumah Kak Shanty dari Stasiun Buaran. Dari sana kami berjalan kaki karena jaraknya cukup dekat.

Setelah sampai di rumah Kak Shanty, kami langsung tewas dan menggelepar di kasur. Selanjut-selanjutnya kami kurang kerjaan. Sampai setelah makan malam, kami tidur.